Komodifikasi Spiritual

Selesai memoderatori diskusi bulanan Laboratorium Religi & Budaya Lokal (LABEL) Fak Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kemarin, Selasa 20 April 2010, wartawati kompas menelepon saya. Berikut laporannya yang termuat di KOMPAS

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Komodifikasi spiritualitas Jawa semakin kentara. Hal ini ditandai dengan banyaknya iklan maupun penayangan di media yang menawarkan jasa ritual berbasis spiritualisme Jawa. Menguatnya komodifikasi dikhawatirkan membuat nilai-nilai spiritualitas Jawa mengalami pendangkalan, sehingga mengancam keberadaan spiritualitas itu sendiri. Continue reading “Komodifikasi Spiritual”

Doa Pemimpin Terpilih

Dia terpilih dengan suara 100 persen. Meskipun ketika itu ada juga propaganda supaya dia jangan terpilih, rupanya ia berhasil.

Sehari sehabis konggres, yaitu tanggal 13 Januari 1941 kelihatan dia mengepit tasnya dari kantor H.B. menuju kampung Kauman. Kemana dia pergi? Mengapa seorang saja? Dia pergi menemui….. Nyai Dahlan, istri almarhum K.H.A. Dahlan!

Bekal Puasa (1): Akhlaq First

“Saudara-saudara bisa berdoa [sholat] lima kali sehari. Namun, kalau akhlakmu, tetap buruk, tidak ada gunanya. Saudara-saudara bisa berdoa dengan teratur, akan tetapi bilamana saudara tetap rakus, kikir, tidak mempunyai rasa prihatin terhadap orang miskin dan berkekurangan, maka doamu tidak akan diterima oleh Allah.

Saudara tidak akan masuk surga akan tetapi Neraka. Saudara bisa menyelesaikan tugas puasa. Namun bilamana saudara tetap berbicara buruk tentang orang lain, masih berlaku sombong, tidak ada gunanya berpuasa. Puasamu tidak akan diakui oleh Allah.

Nabi berkata: ‘Saya diutus kepadamu untuk memperbaiki akhlakmu, budi pekerti.’ Karena itu mari melakukan doa [sholat], puasa, naik haji, membayar sedakah, dan di atas segala-galanya ini, mari kita memperbaiki akhlak, budi pekerti kita.”

(Pak AR dalam pengajian Muhammadiyah Cabang Kotagede akhir tahun 1971. Diambil dari Mitsuo Nakamura dalam “Unsur Sufi dalam Muhammadiyah? Catatan dari Kancah” Prisma no. 8 Tahun IX, Agustus 1980)