Jamu

…“Why ISO? ISO is for industrial management”. Ketika teman saya menyahut bahwa di kampusnya sudah menerapkan ISO pada konteks akademik, staff Griffith tadi lalu bilang, “ISO is good as a starting point to change university culture but we need more than that.”

____________________

Kamis 23 Juli yang lalu saya diminta menghadiri kunjungan salah seorang pejabat Direktorat Kelembagaan Dirjen Dikti Depdiknas yang sedang melakukan studi banding di Griffith University, Brisbane. Pejabat tersebut memperoleh Executive Endeavour Award dari pemerintah Australia selama 4 minggu. Continue reading “Jamu”

Tanya Kenapa?!

Lagi-lagi jarak budaya gagal menyediakan jawaban yang memuaskan. Atau memang tidak bakal ada argument yang memuaskan, cukup sharing perspektif saja? Sebab, kita bukan alat pemuas to?

_______________

Mengapa hubungan sex pranikah dilarang dalam Islam? Mengapa orang Islam harus Sholat lima kali sehari? Mengapa Nabi Muhammad tidak boleh digambar?

Itu diantara pertanyaan non Muslim Australia terhadap mahasiswa Muslim Indonesia. Pertanyaan tersebut kadang dilontarkan dengan nada heran dipenuhi rasa ingin tahu, namun tidak sedikit yang hanya iseng, mengetes kadar keimanan yang ditanya. Continue reading “Tanya Kenapa?!”

PhD by Research

PhD by research tampaknya cocok untuk mahasiswa yang “malas” ikut perkuliahan seperti saya. Memang betul, saat aplikasi ke kampus calon mahasiswa harus sudah punya draft proposal disertasi, dan itu bagian dari persyaratan. Akan lebih baik bila jauah hari sebelum mendaftar sudah punya draft sebab proposal tersebut sangat berguna untuk hunting profesor yang kira-kira tertarik dan bersedia menjadi supervisor. Sebelum mengirim aplikasi ke kampus yang dituju, ada baiknya melakukan kontak-kontak dengan calon supervisor. Bukti korespondensi dengan professor tersebut akan memudahkan memperoleh LoA dari bagian admisi kampus. Kalau sudah ada professor yang bersedia membimbing, biasanya bagian admisi tinggal menunjuk co-supervisor.

Enaknya PhD by research itu mahasiswa bisa langsung fokus ke object yang akan diteliti tanpa diribeti dengan tugas-tugas kuliah. Secara umum, full-time student PhD by research dapat jatah study minimal 2 tahun dan maksimal 4 tahun. Tahun pertama biasanya digunakan untuk mematangkan proposal disertasi, tahun kedua untuk field work, dan sisanya, tahun ke tiga dan keempat, untuk menulis disertasi secara lengkap. Continue reading “PhD by Research”

Islamic Cleric among Indonesian “Modernist” Muslims

…it would be a problematic to generalize the norm of Islamic Clerics among Indonesian Modernist Muslims. The ‘faces’ of modernist Muslims are changing just as other institutions where polarization is one of the characteristics. The clerical authority among reformist Muslim in Indonesia is now, especially after reformation era, more multipolar and more plural than ever before.
_______________________________

Muslims ScholarsMuhammadiyah did play important and significant role in establishing and maintaining clerical authorities among the modernist in the Old Order and the New Order, especially in the urban area as well as national political landscape. Muhammadiyah had special “relationship” with the two Presidents of Indonesia, Soekarno, and Soeharto. Both of them openly declared that they were Muhammadiyah cadres.

In the New Order era, almost all the minister of religious affairs are from the modernist Muslims wing, such as Mukti Ali, Munawarir Sadzali, Tarmidzi Tahir, and Malik Fadjar. The leader of MUI at the New Order era was also mostly from Muhammadiyah backgrounds, such as Hamka, E.Z. Muttaqin, and Hasan Basri. Muhammadiyah Bureaucrat also dominated in the Department of Religious Affairs (DEPAG). Continue reading “Islamic Cleric among Indonesian “Modernist” Muslims”

Academicals Slave

“Hi there…, another academicals slave.”

These cynical words are shouted by a Ph.D. student, a friend of mine when we meet each other. He is a very senior Australian, more than 60 years old. I and my Chinese friend always laugh hearing that “sarcastic” joke. Although it is just a joke, I think it reflects actual protest behind the words.

In an Australian context, Ph.D. students are doubting about government ability to provide a job that suitable for Ph.D. graduates. The amounts of scholarships are also questioned because they got a scholarship, according to them, is relatively low. In fact, a monthly stipend from the Australian government for Australian students is twice times more than that is provided for non-Australian. Let’s say AusAID scholarship gives about $20 thousand AUD per non-Australian students per year; its mean Australian students can receive about $40 thousand AUD a year. Nevertheless, they are still protesting because, as a comparison, a low-level air conditioning technician can earn more than $50 thousand AUD a year! They are questioning why the government do not appreciate Ph.D. students’ brain because they actually also work, developing new theories and inventories

Episode ‘Mendebarkan’

Saya harus banyak bersyukur. Sejak dari bangku SLTA hingga bisa melanjutkan ke program Ph.D ini bantuan beasiswa selalu mengililinga saya.

SLTA saya dibiayai oleh Departemen Agama melalui program Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) yang diinisiasi oleh Menag H. Munawir Syadzali. Ketika Kuliah S1 memperoleh beasiswa dari Supersemar selama 2 tahun. S2 pertama memperoleh beasiswa dari Departemen Agama R.I. dan S2 yang kedua dari beasiawa Fulbright scholarship. Saat ini saya tengah menempuh program Ph.D dengan beasiswa dari Dirjen Dikti Depdiknas RI

Dari Cleaner ke Main Film

Ada ada saja pengalaman unik di negeri orang. Selama saya di negeri Kangguru ini beragam “profesi” telah saya jalani. Resminya, saya adalah mahasiswa PhD di Griffith University. Namun keinginan untuk memperoleh selingan aktivitas yang menghasilkan dollar mendorong saya mencari “lowongan kerja” yang bisa diisi pada waktu luang. Salah satu keuntungan study di Australia ini mahasiswa diperbolehkan bekerja tanpa harus mengurus working permit sebagaimana di USA dulu. Student visa yang diberikan oleh kedubes Australia sekaligus berfungsi sebagai visa kerja, meski maksimum 20 jam perminggu.

Debut perburuan dollar saya mulai dengan menjadi cleaner. Awalnya diajak teman, ikut membantu membersihkan toko yang lumayan luas di pagi hari dari jam 7.30 – 9.30an. Meski jadwal tidak pasti, pengalaman menyapu dan mengepel ini cukup memberi banyak pelajaran. Setidaknya saya tahu bagaimana sebuah toko itu dikelola secara professional. Selain di Toko, kadang saya juga diajak untuk membersihkan rumah orang Australia. Beragam bentuk rumah sudah saya masuki. Dari situ saya saya terkesan dengan tata ruang dan efisiensi pemanfaatan perabotannya

Kembali ke Brisbane

Ahad ini, 3 mei 2009 saya harus meneruskan “langkah,” kembali ke Brisbane, terminal kawah condrodimuko-ku tahap 3 yang sudah aku mulai sejak oktober 2008. Satu bulan tepatnya langkah tersebut saya “pause” demi ibunda tercinta.

Setelah beberapa bulan diuji dengan rasa sakit, senin pagi 13 April 2009, wanita perkasa itu akhirnya dipanggil Yang Maha Segala-galanya, menyusul ayahanda yang telah menghadap-Nya 14 tahun yang lalu. Selamat jalan ibunda.

Doa kami selalu menyertaimu. Memenuhi harapanmu adalah kewajibanku.

Amanah itu

Amanah untuk berrhutbah idul fitri di lapangan Ponjong hari Rabu yang lalu telah saya tunuikan. Secara umum khutbah berjalan lancar, tidak terlalu lalu lama dan tidak terlalu cepat, cukupan lah. Jamaah saya lihat juga mengikuti dengan seksama.

Sayangnya, seusai khutbah, jamaah putri pada mengeluh bahwa mereka tidak bisa mengikuti khutbah dengan baik. Sound system yang dipasang panitia kurang menjangkau mereka yang berada 250 meter di depan saya. Setelah dievaluasi ternyata salon besar hanya diletakkan di depan jamaah putra; tidak ada satupun kontrol salon atau sender yang smestinya dipasang dibelakang jamaah putra, di depan jamaah putri.

Ber Idul Fitri di Kampung Halaman

Alhamdulillah, idul Ftri tahun 1429H ini kami sekeluarga bisa berkumpul bersama di rumah Ibu, tepatnya di Sumber Kidul, Ponjong, Gunungkidul. Berbagai acara kekeluargaan (trah) digelar, lengkap dengan aneka hidangan penuh selera.

Tahun ini saya juga diamanati untuk berkhutbah di Lapangan Ponjong. Doa dari segenap handai taulan sangat saya harapkan untuk kesuksesan menunaikan amanah tersebut.