Excuse Me, Sorry & Thank You

Pernahkah Anda mendengar keluhan bahwa anak-anak zaman now mulai kehilangan sopan santun? Unggah-ungguh mereka sudah jauh berbeda dengan anak-anak genereasi zaman old. Jangankan bersikap hormat kepada yang lebih tua, sekedar kata-kata permisi dan maaf-pun sudah jarang terucap. Mengapa defisit sopan santun tersebut terjadi pada generasi kita yang selama ini masyarakatnya dikenal ramah dan sopan? Adakah yang salah dalam proses pendidikan moral dan etika selama ini?

Saat kembali ke Australia dari riset lapangan di Jogja tahun 2010, saya kaget dengan perubahan drastis balita seorang teman Indonesia yang juga sedang studi S3 di negeri Kangguru tersebut. Enam bulan sebelum saya menuju Jogja anak tersebut dikenal “extra aktif” yang bahkan beberapa teman menyebutnya, maaf, sebagai trouble maker: suka merebut mainan teman sebaya, usil pada yang lebih tua, dan sering “jag-jagan” lompat dari satu kursi ke kursi lain atau naik meja di ruang tamu. Continue reading “Excuse Me, Sorry & Thank You”